Danau Tolire, Ternate, Maluku Utara (instagram@_ahmadtito) |
SUDUTWISATA.COM- Danau Tolire menjadi salah satu destinasi wisata utama di Pulau Ternate, di Provinsi Maluku Utara. Terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate, danau ini memiliki bentuk yang unik dan menyimpan sebuah legenda menarik.
Danau Tolire terletak di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertinggi di wilayah Maluku Utara. Untuk mencapai Danau Tolire yang berada di Desa Takome, Kecamatan Pulau Ternate, dibutuhkan waktu sekitar 60 menit perjalanan darat dari pusat kota Ternate.
BACA JUGA: Danau Laguna Ternate, Danau Menakjubkan di Maluku Utara
BACA JUGA: Wisata Aik Nyet Sesaot, Pemandian di Tengah Hutan Lombok
Selama perjalanan ke lokasi ini, pengunjung akan menemukan keindahan lain dari Pulau Ternate. Pohon pala dan cengkeh yang rimbun dapat ditemukan di tepi jalan, ditambah dengan lingkungan pedesaan yang masih alami. Setibanya di gerbang Danau Tolire, pengunjung perlu membayar biaya masuk sebesar Rp 1.500,- untuk sepeda motor dan Rp 3.000,- untuk mobil.
Danau Tolire terdiri dari dua bagian, yakni Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Menurut catatan sejarah geologi, pembentukan Danau Tolire berhubungan dengan letusan freatik yang pernah terjadi di daerah ini. Di antara kedua danau ini, Danau Tolire Besar memiliki ciri khasnya sendiri.
Bentuknya menyerupai sebuah cawan raksasa. Dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektar, danau ini membentang dari pinggir atas hingga permukaan air. Sementara itu, kedalaman sebenarnya belum terukur. Sampai saat ini, belum ada data pasti mengenai kedalaman Danau Tolire, meskipun banyak peneliti yang telah mencoba mengukurnya.
Air tawar di Danau Tolire Besar menjadi habitat bagi beragam jenis ikan. Namun, penduduk lokal enggan menangkap ikan atau mandi di danau ini karena adanya suatu keyakinan. Terletak di bawah Gunung Gamalama, Danau Tolire menyimpan sebuah legenda sedih.
Menurut cerita rakyat, danau ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil, karena insiden tragis yang melibatkan seorang ayah dan anak perempuannya. Kejadian tragis ini menyebabkan pecahnya danau setelah longsor dan banjir. Sejak itu, Desa Takome tenggelam. Danau Tolire Besar dianggap sebagai manifestasi sang ayah, sementara Danau Tolire Kecil dianggap sebagai manifestasi sang anak.
Jarak antara Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil hanya sekitar 200 meter. Danau Tolire Kecil terletak dekat pantai dan memiliki air payau karena kedekatannya dengan laut, hanya sekitar 50 meter.
BACA JUGA: Keindahan Pantai Ngurbloat, Pantai Pasir Putih Terhalus di Dunia
BACA JUGA: Keindahan Pantai Oyama, Lukisan Alam Nan Indah di Banggai Laut
Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, Anda akan melewati Danau Tolire Kecil secara otomatis. Selain legenda tragisnya, Danau Tolire juga dikenal memiliki aspek supranatural. Penduduk setempat percaya bahwa ada seekor buaya putih gaib yang menjaga danau.
Berbeda dengan cerita mistis umumnya, mereka mengklaim bahwa buaya ini bisa dilihat kapan saja ketika muncul di permukaan air. Ada satu kegiatan unik yang menjadi daya tarik ketika mengunjungi danau berair hijau ini, yaitu melempar batu.
Dipercaya bahwa tidak peduli seberapa kuat lemparan, baik dengan menggunakan batu maupun benda lain, benda yang dilempar tidak akan pernah menyentuh permukaan air danau.
Seolah-olah benda tersebut menghilang sebelum mencapai air. Meskipun secara alami belum dapat dijelaskan mengapa hal ini terjadi, kemungkinan besar disebabkan oleh kedalaman danau yang membuat benda tersebut jatuh di titik terdekat dari tepi danau.
Untuk mencoba melempar batu, wisata perlu membeli batu dari anak-anak desa setempat dengan harga Rp 2.000,- untuk 5 biji batu. Karena sulit mencari batu di lokasi, ini adalah cara untuk mendapatkan batu untuk dilempar.
Setelah menikmati pemandangan danau dan melempar batu, wisatawan dapat beristirahat di bawah pohon-pohon besar. Di sekitar Danau Tolire, ada berbagai makanan yang dijual oleh para pedagang. Setiap pengunjung dapat menikmati segarnya air kelapa muda untuk menghilangkan rasa haus.
Selain itu, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan indah laut dari ketinggian tempat Danau Tolire berada. Kombinasi udara pegunungan dan laut menciptakan hiburan yang menyegarkan.
BACA JUGA: Benteng Kalamata, Peninggalan Portugis di Ternate
BACA JUGA: Pulau Derawan, Serpihan Surga di Timur Kalimantan
Tolire adalah sebuah lembah dengan air berwarna hijau kehijauan. Di dalamnya terdapat buaya berukuran sekitar 5 meter dengan ikatan merah di lehernya. Menurut legenda Maluku Utara, buaya ini memiliki sifat gaib.
Ketika seseorang mengunjungi Danau Tolire Besar, ada seorang pawang yang bisa memanggil buaya tersebut. Buaya biasanya muncul di sisi barat dan pawang memberi makan telur dan ikan kepada buaya tersebut. Jika buaya dengan ikatan merah terlihat di lehernya, ini berarti kita dapat berkomunikasi dengannya. Pawang ini memiliki pengetahuan lebih banyak mengenai hal ini.
Saat ini, Tolire menjadi tujuan bagi siapa saja yang ingin menyaksikan keindahan alamnya. "Tolere gam saha" berarti Tolire adalah desa yang tenggelam, merupakan kutukan dari para dewa.
Dulunya, Tolire adalah desa yang aman seperti desa-desa lain di Kesultanan Ternate. Mereka sangat menghormati leluhur mereka dan melakukan upacara sesajen sebagai tanda terima kasih kepada dewa-dewa yang melindungi mereka.
Upacara sesajen dimulai dengan segala persiapan yang diperlukan. Mereka mengenakan pakaian berwarna-warni untuk menambah semarak acara. Gong, tifa, dan penari menambah hikmat upacara tersebut.
Tuak dan arak disajikan dan dinikmati. Meskipun kepala desa memberikan peringatan agar tidak melanggar aturan selama upacara, banyak orang yang mabuk akibat minuman tersebut.
Pada malam hari, saat upacara berlangsung dengan khidmat, terjadi bencana. Seorang gadis yang terlihat sangat cantik tiba-tiba menghilang dengan kepala desa yang mabuk dan tidak menyadari bahwa gadis tersebut adalah anaknya sendiri.
BACA JUGA: Pantai Ohoidertawun, Pantai Cantik di Maluku Tenggara
BACA JUGA: Keindahan Danau Paisupok, Danau Sebening Kaca di Banggai Kepulauan
Seorang ibu yang bangun menjelang subuh mendengar suara ayam berkokok dan berteriak "tolire gam jaha, tolire gam jaha" yang berarti Tolire akan tenggelam. Suara ini terdengar tiga kali. Ia memutuskan untuk menggendong anaknya dan melarikan diri. Namun, saat ia berlari ke pantai, terdengar gemuruh air dan benturan keras, dan ia menyadari bahwa kampung Tolire akan tenggelam.
Sebelum Tolire tenggelam, gadis tersebut berusaha menyelamatkan diri dengan perahu sampan. Namun, sebelum ia bisa mencapai laut, perahu tersebut pecah dan ia tenggelam bersama perahunya.
Inilah tanda bahwa Tolire tenggelam dengan membawa manusia-manusia berdosa yang melanggar aturan Tuhan. Tolire Besar mewakili orang tua dan masyarakat yang berdosa, sementara Tolire Kecil mewakili anak gadisnya.
Itulah sedikit informasi tentang Danau Tolire yang ada di Kota Ternate Maluku Utara, semoga informasi ini bermanfaat.(*)
0 komentar