Keindahan Kali Biru Papua (instagram/@widyaduhra) |
SUDUTWISATA.COM- Cerita tentang daya tarik Papua sungguh tak pernah ada habisnya. Pulau Papua ini memiliki luas wilayah mencapai 785.753 kilometer persegi, menjadikannya pulau terbesar kedua di dunia. Keelokan panorama alamnya, keanekaragaman hayati yang melimpah, serta kekayaan budayanya senantiasa menjadi topik menarik untuk didiskusikan.
Daya tarik alam bawah laut yang memukau, garis pantai yang menakjubkan, puncak-puncak gunung yang gagah, dan abadi salju adalah hanya sebagian kecil dari kisah epik Papua. Semua ini menjadikan Papua sebagai magnet yang menarik minat para wisatawan baik dari dalam negeri maupun seluruh dunia. Sesungguhnya, masih banyak lagi pesona keindahan Papua yang menanti untuk diexplore.
BACA JUGA: Bukit Teletubbies, Tempat Wisata Populer di Jayapura
BACA JUGA: Telaga Saat Puncak, Tempat Wisata yang Meneduhkan di Bogor
Raja Ampat merupakan tujuan pariwisata yang paling diminati di wilayah Papua Barat. Selain memukau dengan keindahan bawah lautnya, kabupaten di Papua Barat ini juga memamerkan sungai berair biru yang begitu jernih, tersembunyi dalam hutan yang masih asri.
Dinamai Kali Biru, sungai ini terletak di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, Raja Ampat, sekitar 60 km dari Kota Jayapura. Bagi para pengunjung yang ingin mencapai lokasi ini, mereka perlu menyewa perahu dari penduduk setempat.
Perjalanan dengan perahu akan berlangsung sekitar 15 menit, kemudian diikuti oleh perjalanan berjalan kaki menyusuri hulu sungai dan memasuki hutan selama sekitar 30 menit.
Selama perjalanan ini, pengunjung akan memasuki jembatan gantung dan melewati tangga kayu, sambil menikmati pemandangan indah dan alami. Akhirnya, mereka akan tiba di sebuah tempat yang bisa dianggap sebagai surga kecil yang tersembunyi di ujung perjalanan.
Kali Biru Warsambin menampilkan air yang luar biasa jernih dan tulus, menghasilkan tampilan warna biru yang memukau mata. Air sungai ini mengalir dari mata air di pegunungan dan mengalir melalui formasi batu karang.
Di beberapa tempat, kolam alami terbentuk dan menjadi lokasi yang sempurna untuk berenang atau bermain air. Disamping itu, para pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik seperti arung jeram, flying fox, atau berkemah di sekitar tepi sungai.
Kali Biru Warsambin merupakan tempat yang pas untuk berbagi waktu bersama keluarga atau sahabat. Di sini, pengalaman alam yang damai dan segar dapat dinikmati, memberikan jarak dari kebisingan perkotaan.
BACA JUGA: Danau Love, Danau unik di Sentani Jayapura Papua
BACA JUGA: Keindahan Danau Kaco, Serpihan Surga di Belantara Kerinci
Tidak hanya itu, wisatawan juga diberi kesempatan untuk mengenal budaya serta kehidupan masyarakat lokal yang penuh keramahan dan kesederhanaan. Kali Biru Warsambin adalah bukti nyata bahwa Papua menyimpan harta alam yang luar biasa dan wajib dikunjungi.
Destinasi wisata yang menampilkan sungai dengan air biru jernih yang masih mempertahankan pesonanya terletak di Kampung Warsambin, sekitar 1,5 jam perjalanan dari Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat.
Perjalanan dari Waisai menuju Warsambin menelusuri jalan aspal yang halus, membelah hutan lebat dan hijau dari kabupaten. Jika perjalanan dilakukan pada sore hari, rute ini akan menjadi gelap karena tidak ada penerangan di sepanjang jalur.
Seiring perjalanan setelah meninggalkan batas kota, perkampungan penduduk akan semakin jarang ditemui. Karena itu, direkomendasikan untuk melakukan perjalanan menuju Warsambin dan kembali ke kota pada pagi hari, sebelum hari menjelang senja.
Sebenarnya, Kali Biru terletak di luar wilayah Kampung Warsambin dan harus dicapai dengan menggunakan perahu bermesin atau speedboat. Oleh karena itu, begitu tiba di perkampungan di tepi teluk, langkah berikutnya adalah menyewa speedboat yang dapat menampung 10-12 orang. Tarifnya sekitar Rp 500.000,- untuk perjalanan pulang pergi dengan waktu sewa maksimal lima jam atau sebelum pukul 15.00 WIT.
Para wisatawan juga diwajibkan untuk menyewa seorang pemandu dari masyarakat Warsambin dengan biaya sekitar Rp 100.000,-, serta membayar tiket masuk sebesar Rp 50.000,- per orang. Biasanya, pemandu yang ada di lokasi ini adalah anak-anak berusia antara 13 hingga 15 tahun yang sangat mengenal rute menuju lokasi.
Namun, pemilik perahu biasanya enggan menjadi pemandu karena mereka perlu menjaga perahu. Perjalanan dari dermaga hingga mencapai titik berlabuh di tengah hutan berlangsung selama sekitar 20 menit. Seiring perjalanan menuju Kali Biru, mata akan dimanjakan oleh pemandangan hutan hijau yang mempesona di antara gugusan pulau Waigeo, pulau terbesar di Raja Ampat yang menjadi tempat Warsambin dan Kali Biru berada.
BACA JUGA: Menparekraf Luncurkan TIC di Bandara DJJ Sentani
BACA JUGA: Pulau Derawan, Serpihan Surga di Timur Kalimantan
Permukaan air di sekitar pulau-pulau tersebut sungguh jernih, memungkinkan kita melihat terumbu karang alami dan berbagai jenis ikan yang bermacam-macam bentuknya dengan mata telanjang dari bawah perahu. Setelah sekitar 10 menit perjalanan, perahu akan belok ke kiri dan segera memasuki muara sungai yang airnya jernih dan mengalir dengan cukup deras. Sekali lagi, hutan hijau yang lebat di sisi kiri dan kanan sungai akan menyapa mata, ditemani oleh kicauan berbagai burung yang menambah suasana.
Pohon-pohon tinggi menjulang tegak, seolah-olah menghampiri kedatangan setiap orang yang memasuki aliran sungai. Dalam waktu yang tidak lama, perahu merapat ke daratan berbatu dengan papan bertuliskan "Sapta Pesona". Ini merupakan etape terakhir dari perjalanan menuju Kali Biru. Sebuah jalur setapak berlapis tanah harus dilalui sekitar 20 menit sebelum kita sampai pada aliran sungai dangkal yang hanya setinggi mata kaki orang dewasa.
Meski suhu udara sekitar hanya sekitar 25 derajat Celsius, airnya terlihat begitu jernih dan menyejukkan. Suara serangga hutan bergabung untuk mengiringi langkah kaki. Setelah menyeberangi aliran dangkal selama sekitar lima menit, kita akan menemukan tangga berbahan semen. Di atas tangga itu terdapat gapura kayu dengan tulisan "Selamat Datang di Kali Biru".
Tetapi tunggu, masih ada perjalanan setapak yang dilapisi semen sepanjang 200 meter yang berlanjut ke jalan berpapan kayu sepanjang 100 meter, dan akhirnya mencapai tepian Kali Biru. Sesuai dengan namanya, sungai kecil ini memiliki air biru yang sangat jernih, kadang-kadang bahkan berubah menjadi hijau toska. Kekristalannya membuat kita bisa melihat dasar sungai yang terdiri dari batu-batu, kayu-kayu mati, dan tentu saja berbagai jenis ikan.
Arus sungainya tergolong lembut dan damai, tanpa ada keganasan. Pohon-pohon besar dengan batang tinggi seolah-olah memeluk alam di sekitar sungai, membuat sinar matahari hanya tembus di tempat-tempat tertentu. Lebar sungainya kira-kira 2 meter, meskipun pada beberapa bagian bisa mencapai 4 meter. Hal yang serupa juga terjadi pada kedalamannya, sekitar 2-3 meter, walaupun ada bagian yang mencapai 5 meter.
Saat berenang di Kali Biru, kulit tubuh kita akan langsung merasakan kesegaran air sungainya yang sangat dingin, berkisar antara 15 hingga 20 derajat Celsius. Kelestarian hutan Warsambin merupakan salah satu alasan mengapa air sungainya tetap begitu sejuk. Meskipun berada di tengah hutan yang liar, area sekitar Kali Biru telah diatur dengan baik, terdapat beberapa pondok atau gazebo untuk pengunjung beristirahat dan fasilitas toilet.
Masyarakat lokal bekerja bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan Kali Biru. Para pengunjung diharapkan untuk tidak meninggalkan sampah di tempat. Dengan bantuan dari pemandu, pengunjung diminta membawa kembali sampah seperti plastik, bungkus makanan, dan lainnya untuk dibuang pada tempat yang sesuai di sekitar dermaga Warsambin.
BACA JUGA: Wisata Cibulan Kuningan, Merasakan Sensasi Berenang Bersama Ikan Dewa
BACA JUGA: Keindahan Danau Tendetung, Danau Unik di Banggai Kepulauan
Tak hanya wisatawan domestik, dalam beberapa video di platform media sosial seperti YouTube, kita bisa melihat bahwa Kali Biru tidak hanya menarik bagi pengunjung dalam negeri. Bahkan, beberapa turis asing juga menikmati keindahan dan berenang di sungai yang memiliki nama-nama lokal seperti Waiyal atau "air harapan" serta Warabiar atau "air jernih".
Itulah sedikit informasi tentang Kali Biru yang ada di Raja Ampat Papua Barat, semoga informasi ini bermanfaat khususnya bagi wisatawan yang akan berkunjung ke wisata ini.(*)
0 komentar